Alasan Menikah Yang Salah Menjadi Bencana
Menikah sejatinya merupakan suatu komitmen berdua antar pasangan yang
diambil untuk dapat hidup bersama selama-lamanya. Semua orang ingin
pernikahan yang pertamanya sekaligus menjadi pernikahan yang terakhir, dan
tidak mau berakhir dengan sia-sia. Menikah pun merupakan sesuatu yang
sakral yang harus benar-benar dipikirkan secara mendetail, mendalam
dan menyuluruh. Pasangan yang ingin melanjutkan ke tahap pernikahan
harus benar-benar memikirkan terlebih dahulu bagaimana dan mengapa mereka menikah, apa saja alasannya, dan melihat
proyeksi rumah tangga kedepannya.
Jika hal ini tidak dipikirkan, bukan tidak mungkin pernikahan yang akan dijalankan oleh pasangan tersebut akan berakhir dengan cepat, karena tidak adanya satu kekompakan dan arah tujuan yang dicapai sebelumnya.
Untuk anda yang ingin segera menikah, apakah alasan anda untuk menikah sudah tepat?
Alasan Yang Menjadi Bencana
Dikejar Umur
Bagi kaum wanita, alasan yang paling banyak digunakan adalah dikejar umur yang semakin hari semakin tua. Terutama yang sudah berumur 30 tahun keatas, pasti sudah dibombardir pertanyaan
oleh sanak keluarga mengenai kapan pacarnya dibawa kerumah, kapan menikah, apa ga takut jadi perawan tua, dan sebagainya.
Ada anggapan bahwa jika seseorang sudah matang harusnya sudah menikah. Lantas, bagaimana dengan orang yang belum bertemu jodohnya padahal dirinya sudah termasuk tua? Padahal sudah tertulis jelas dalam Al-Quran, jodoh sudah ada yang mengatur. Kita hanya harus terus berusaha setiap hari, dan jodoh akan datang berapapun umurmu nanti.
Tuntutan Orang Tua
Anak mana yang ingin durhaka kepada orang tuanya? Tentu jika orang tua menyuruh kita untuk melakukan sesuatu, tentu kita harus mengerjakannya bukan? Mungkin untuk hal lain iya, tapi menurut saya pribadi urusan menikah tidak bisa dipaksakan oleh siapapun.
Bolehlah orang tua menyarankan untuk cepat-cepat menikah, tapi keputusan untuk menikah harus tetap dipegang teguh oleh kita sendiri.
Menikah merupakan suatu hal yang sangat-sangat personal Hanya diri kita sendiri yang tahu kapan harus menikah, kenapa
harus menikah, dan dengan siapa harus menikah.
Hanya kita sendiri yang bisa dan boleh memutuskan untuk menikah. Jika kita terlalu mengikuti tuntutan orang tua padahal kita
belum mau atau belum sanggup untuk menikah, besar kemungkinan pernikahan yang akan terjadi nanti akan berada dalam
keadaan yang sangat tidak nyaman. Tetaplah berpegang teguh pada prinsip sendiri, demi pernikahan yang lancar abadi.
BACA JUGA:
Setiap bulan, ada saja undangan pernikahan yang kita datangi. Mulai dari teman SD, teman kuliah, tetangga, ataupun teman kantor. Mereka semua sudah duduk di atas pelaminan bersama pasangan mereka dengan penuh senyum dan terlihat bahagia. Melihat pemandangan ini, dalam hati kecil anda bertanya ‘Kapan?’.
Yah, iri melihat teman sudah lebih dulu menikah memang sangatlah wajar. Namun jangan jadikan hal ini sebagai acuan utama untuk menikah. Lihat kembali kesiapan anda dan pasangan anda, apakah sudah ada dalam halaman yang sama untuk menikah. Ingat, menikah merupakan sesuatu yang sakral dan personal.
Hanya anda dan pasangan anda yang tahu kemauan dan kesiapan masing-masing untuk menikah. Percayalah, iri hanya membuat anda terus merasa tidak puas dengan keadaan yang ada sekarang.
Alasan Menikah Salah jadi Bencana
Tekanan Sosial
Status single atau jomblo dizaman sekarang memang sering dijadikan sebagai bahan ejekan, baik dengan maksud bercanda atau serius. Apalagi jika bahan candaan tersebut dikaitkan dengan
umur, kondisi badan, ataupun wajah yang mungkin menjadi alasan kita tetap single selama ini.
Sakit hati bukan? Namun tetap saja, anda tidak boleh termakan tekanan sosial yang datang menghardik anda. Anda harus tetap kuat pada prinsip anda sendiri, tetap teguh dan jangan mau didorong kesana kemari.
Jika anda menikah karena menuruti tekanan sosial yang ada, anda hanya akan
merasakan penyesalan yang mendalam karena anda tidak menuruti suara hati anda sendiri.
Anda pun akan menemukan kenyataan bahwa apapun yang anda lakukan, pasti ada saja orang
yang menekan-nekan anda dengan opini mereka yang sebenarnya tidak penting untuk anda.
Ingin Buru-Buru/Cepat Menikah
Alasan ini mungkin merupakan alasan yang paling banyak digunakan oleh wanita yang ingin menikah muda.
Mereka ingin cepat menikah muda agar bisa mendapatkan anak diusia
produktif, ataupun karena ingin mengikuti tren nikah muda yang selalu
menjadi ‘impian’ para gadis setiap tahunnya.
Padahal, apakah ada kepastian bahwa menikah muda sudah pasti akan mendapatkan anak diusia muda? Apakah ada kepastian jika anda menikah muda anda akan bahagia?
Kebanyakan orang lupa perbedaan antara menyegerakan dan tergesa-gesa. Tergesa-gesa adalah dimana seseorang memaksakan suatu keadaan agar tidak lewat dari waktu yang sudah dijadwalkan. Sedangkan menyegerakan adalah dimana proses mematangkan segala elemen dalam satu hal untuk memastikan semua dalam keadaan siap.
Pasangan yang ingin menikah dengan buru-buru pasti akan memiliki penyesalan yang akan dirasakan dikemudian hari, karena
mereka akan sadar bahwa pernikahan itu sejatinya bukan balapan.
Menikah itu memang perlu, dan wajib dilakukan. Namun tetap saja harus dengan alasan dan kesiapan yang jelas antar pasangan. Jangan biarkan prinsip anda menikah runtuh hanya kerena takut dibilang ini itu oleh orang lain. Ingat, menikah merupakan sesuatu yang sangat personal. Hanya anda dan pasangan yang bisa memutuskan kapan, dimana, dan mengapa anda ingin menikah.
author: Rani
One Response
DAMPAK PERCERAIAN BAGI PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS ANAK - Unique Card Wedding Invitation Produk
[…] juga: alasan yang salah, berakibat bencana dalam pernikahan – Tidak mengkritik atau saling menjelekan satu sama lain dari pihak orangtua dihadapan […]