Antara Bekerja Atau Menjadi Ibu Rumah Tangga

with 1 Comment

Antara Bekerja Atau Menjadi Ibu Rumah Tangga


Ada satu perdebatan diantara kaum wanita yang tidak akan pernah habis dimakan zaman : Pilihan menjadi wanita karir antara bekerja atau menjadi ibu rumah tangga.


Bagi wanita yang pernah atau sudah bekerja, menjadi wanita karir merupakan pilihan yang tidak bisa ditinggalkan walaupun

sudah memiliki anak. Sedangkan bagi wanita yang sudah nyaman menjadi ibu rumah tangga, kebanyakan tidak akan mau menjadi

wanita karir karena sudah sangat nyaman tinggal dirumah, apalagi jika sudah memiliki anak.

Mereka takut akan kehilangan momen-momen penting sang anak berkembang. Antara Bekerja Atau menjadi Ibu Rumah Tangga


Pilihan dan perdebatan antara kaum wanita ini bahkan kadang membingungkan kaum Adam alias sang suami. Padahal biasanya,

sang suami memberikan kebebasan sang wanita untuk memilih jalur yang mana. Jika anda adalah seorang wanita yang akan

menikah dan bingung untuk memilih yang mana, kami berikan sedikit ‘profil’ dari setiap jalur yang ada :

Antara Bekerja Atau Menjadi Ibu Rumah Tangga

Baca Juga: Hukum Berpoligami Dalam Islam


Kata poligami secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu polus yang berarti banyak dan gamos yang berarti perkawinan.

Wanita Karir

Jika anda berencana untuk menunda tidak segera memiliki anak, anda akan menikmati menjadi wanita karir pada awal-awal

pernikahan. Anda tidak akan bosan menunggu suami pulang, anda bisa mengerjakan yang mungkin anda senang kerjakan, dan

gaji yang anda dapatkan bisa digunakan untuk tabungan keluarga bersama.

Bekerja akan membuat otak yang biasa dipakai belajar terus berputar, menjaga anda tetap terkoneksi dengan dunia luar, dan

dapat memuaskan hasrat anda untuk berinteraksi secara intelektual dengan orang lain.


Anda dan suami akan tetap fokus dan berada dalam satu halaman jika anda memilih bekerja. Anda bisa merasakan apa yang

suami rasakan, dan suami anda pun sebaliknya. Jika anda berencana langsung anak, suami anda pun tidak akan merasa

bahwa mengurus anak harus dilakukan berdua, tidak bisa sendiri.

Mempertahankan rasa cinta yang spontan antara suami dan istri

bisa lebih mudah dilakukan jika anda bekerja, karena rasa cinta dan antusiasme anda pada pekerjaan mungkin merupakan salah

satu alasan suami menikahi anda.

Antara Bekerja Atau Menjadi Ibu Rumah Tangga


Namun perlu diingat, ada beberapa hal yang mungkin anda lewatkan jika menjadi wanita karir. Mungkin anda akan memiliki

rasa bersalah jika anda berada dalam deadline yang sangat penting, sehingga anda lupa atau tidak bisa membuat sarapan untuk

suami anda. Dalam hati terdalam anda, anda sadar betul bahwa tugas dari seorang istri adalah melayani suami.

Tapi ya bagaimana, deadline tugas juga tidak bisa diabaikan bukan? Ada saatnya anda akan merasa bahwa rumah adalah

tempat untuk tidur semata, jika anda benar-benar capek sedari bekerja.

Yang bisa anda pikirkan hanyalah tempat tidur dengan segala kenyamanannya. Anda kadang akan lupa bagaimana keadaan

suami, bagaimana hubungan anda dengan suami, dan bagaimana anda memanjakan diri sendiri.

Baca Juga: Jenis Jenis Pernikahan


Suatu perkawinan dimana seorang suami mempunyai istri lebih dari satu, dan ada banyak alasan yang mendasari

bentuk perkawinan ini diantaranya: anak, jenis kelamin anak, ekonomi, status sosial,dll.

Antara Bekerja Atau Menjadi Ibu Rumah Tangga

Menjadi wanita karir memang menyenangkan, namun juga bisa bersifat adikitif. Anda akan sibuk bekerja dan bisa saja lupa

dengan kewajiban istri sebagai pendamping suami. Belum lagi jika anda mempunyai anak,

akan semakin terbagi waktu yang bisa

anda berikan. Jika anda merasa bisa berlaku adil dalam membagi waktu, dan anda pun mempunyai tenaga untuk itu, wanita

karir merupakan pilihan yang tepat untuk anda.

Ibu Rumah Tangga

Menjadi Ibu rumah tangga bagi sebagian perempuan merupakan anugrah yang paling besar

dan impian di masa depan.

Mengurus suami, mengurus anak, mengurus keuangan rumah, hingga menata rumah agar

selalu dalam keadaan rapih

merupakan keadaan yang diidam-idamkan bagi para wanita yang siap dan ingin menjadi ibu rumah tangga.

Jika anda dan suami menginginkan anak langsung pada awal-awal pernikahan, menjadi ibu rumah tangga sudah tentu menjadi

pilihan yang paling baik.


Dengan menjadi ibu rumah tangga, anda tidak akan melewatkan masa pertumbuhan anak anda nantinya. Sebagai orang utama

yang mengurus sang bayi, andalah yang paling tahu tentang anak anda. Bukan suami anda, bukan babysitter anda, hanya anda.

Anda akan bisa memantau setiap perkembangan fisik dan mental anak anda, mulai dari bayi hingga tumbuh dewasa.

Bonding anda dan anak anda akan lebih kental dan jauh lebih dekat dibandingkan dengan ibu yang memilih menjadi wanita

karir.


Dikarenakan anda selalu ada dirumah, anda mempunyai kontrol yang penuh terhadap rumah maupun terhadap suami. Anda


dapat bersama disamping suami 100% untuk mendukungnya setiap saat. Anda juga akan langsung bisa bergerak cepat jika ada

sesuatu yang tidak beres dirumah. Dan karena anda setiap saat ada dirumah dan lingkungannya, kadar stress anda akan turun

secara drastis. Anda dapat melakukan apa yang anda inginkan, tidak memikirkan deadline, tidak harus dimarahi bos, dan bisa

bermain dengan anak setiap saat.


Namun tentu saja, ada beberapa hal yang mungkin akan anda lewatkan jika anda memilih menjadi ibu rumah tangga yang

‘bekerja’ secara fulltime.

Jika anda belum mempunyai anak dan tidak mempunyai hobi yang sangat disukai, anda akan merasa sangat bosan untuk

diam dirumah menunggu sang suami pulang. Anda mungkin akan menghitung setiap detik dan menit anda diam dirumah,

membiarkan rasa bosan terus merayap kedalam diri

anda.


Dan pada saat bersamaan, pekerjaan anda di dalam rumah tidak akan pernah berhenti.

Anda akan merasa ada saja yang harus dibersihkan, yang harus dibereskan, mulai dari hal-hal kecil hingga yang besar. Anda

akan merasa rumah selalu kotor, berantakan, dan harus dibereskan, apalagi jika anda sudah mempunyai anak. Pekerjaan rumah

yang terlihat sepele seakan tidak akan ada habisnya.

Jika anda memilih untuk menjadi ibu rumah tangga tulen, anda akan kehilangan semua aktifitas pekerjaan yang dulu anda

nikmati. Mengobrol bersama rekan kerja, pergi meeting di café, hingga bertemu klien yang mungkin anda akan rindukan jika

anda mulai merasa bosan di rumah. Anda juga akan merasa out-of-date dengan tren-tren yang ada diluar sana, karena anda

jarang keluar lagi untuk sekedar window shopping.

Jadi, Pilih Mana?


Tentu saja, pilihan untuk menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir sepenuhnya ada ditangan anda dan suami. Anda sudah


tahu dampak dan kerugian dari masing-masing pilihan, baik dampak untuk hubungan anda dengan suami, hubungan anda

dengan anak, dan juga kenyamanan untuk diri sendiri. Sebelum memutuskan untuk memilih yang mana,

libatkan suami anda.

Pernikahan adalah kekompakan antara suami dan istri, yang mustahil bisa dicapai jika hanya istri yang terlibat. Dengan

melibatkan suami anda, anda mempunyai second opinion tentang baik dan buruknya pilihan yang anda ambil. Jangan sampai

suami tidak setuju dengan pilihan anda, yang malah akan memperburuk hubungan anda dengan suami.

Selamat memilih!

author: Rani

One Response

Leave a Reply