GAGAL DALAM BERUMAH TANGGA
Category : Blog
GAGAL DALAM BERKELUARGA
Suatu Kegagalan dalam membina sebuah rumah tangga memang sekarang ini lagi banyak yang terjadi dan berbagai macam
alasan yang di ungkapkan mulai dari ketidak cocokan sampai pihak ketiga yang dianggap sebagai penyebabnya.
Tanda-Tanda Gagal Dalam Rumah Tangga
1. KURANG KOMUNIKASI
Dalam sebuah hubungan komunikasi adalah hal yang paling penting. Anda dan
dia sebagai pasangan kekasih haruslah tahu apa yang diinginkan satu sama lain. Dan juga, komunikasi adalah cara yang benar
untuk meminimalisir adanya salah paham yang berujung dengan pertengkaran. Jadi, sangat penting untuk Anda tahu apakah
hubungan Anda dan si dia sudah memiliki kualitas komunikasi yang baik.
2. SALING CURIGA
Di antara kedua pasangan atau pasangan suami istri kadang-kadang
timbul rasa curiga yang dapat menjurus menjadi penyakit.
Saling mencurigai atau sedikit-sedikit curiga bisa menjadi racun
dalam sebuah hubungan. Curiga timbul karena kurang rasa
percaya, sesuatu yang seharusnya menjadi pedoman dan batu penjuru
dari hubungan yang sehat. Bagaimana menghindari
perasaan curiga ini supaya tidak menjadi momok yang
membayangi hubungan Anda? Saran-saran di bawah ini dapat
membantu
Anda untuk menghilangkan rasa curiga.
GAGAL DALAM BERKELUARGA
3. ADANYA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
adanya kekerasan dalam rumah tangga adalah perbuatan
terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat
timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis, dan atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman
untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
Sebagian besar korban KDRT adalah kaum perempuan (istri)
dan pelakunya adalah suami, walaupun ada juga korban justru
sebaliknya, atau orang-orang yang tersubordinasi di dalam rumah
tangga itu. Pelaku atau korban KDRT adalah orang yang mempunyai hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan,
perwalian dengan suami, dan anak bahkan pembatu rumah tangga yang tinggal dalam sebuah rumah tangga. Tidak semua
tindakan KDRT dapat ditangani secara tuntas karena korban sering menutup-nutupi dengan alasan ikatan struktur budaya,
agama, dan belum dipahaminya sistem hukum yang berlaku. Padahal perlindungan oleh negara dan masyarakat bertujuan
untuk memberi rasa aman terhadap korban serta menindak pelakunya.
4. MASALAH EKONOMI
Masalah ekonomi merupakan masalah rumah tangga yang seringkali dialami oleh pasangan yang baru menikah maupun yang
telah lama berumah tangga. Kesulitan-kesulitan hidup yang dihadapi tak jarang berkaitan dengan masalah ekonomi.
Hal ini tak boleh dianggap enteng apalagi dibiarkan begitu saja tanpa adanya solusi dan upaya, sebab masalah ekonomi dalam
rumah tangga ini sangat rentan menjadi permasalahan yang begitu besar lagi. Kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi
akibat masalah ekonomi adalah percekcokan hingga rusaknya kehidupan rumah tangga.
5. KURANG PERHATIAN Kurangnya perhatian suami terhadap isteri atau isteri terhadap suami jadi pemicu jga dalam
rusaknya hubungan berumah tangga,karena merasa diabaikan sehingga hilang rasa kebersamaan dan romantisme antara suami
dan isteri.
6. TIDAK COCOK LAGI Biasanya kalau salah satu pasangan melakukan selingkuh,alasannya dia merasa tidak tertarik lagi
dengan pasangannya,supaya hubungan terjalin dengan baik maka usahakan komunikasi terjalin dengan baik dengan pasangan.
Dalam rumah tangga masalah itu pasti ada,tinggal bagaimana kita menyikapi dan menyelesaikan permasalahan tersebut,karena
rumah tangga sejatinya adalah menyatukan dua faham dan prinsip yang berbeda,dan kalau tidak saling mengisi,melengkapi
dan memahami kekurangan masing-masing maka keutuhan rumah tangga sulit terwujud. Bila ada yang kurang sependapat,
silahkan masukan pendapatnya di kolom komentar,semoga bermanfaat.
7. Orang Ketiga Kehadiran orang ketiga dalam kehidupan rumah tangga memang menjadi salah satu faktor penyebab
retaknya hubungan suami atau istri. Adanya pria atau wanita idaman lain dan terjadinya perselingkuhan tidak terlepas dari
maraknya pergaulan bebas tanpa adanya batasan dan tanpa dibentengi dengan keimanan yang kuat. Selain menjadi rentan
akan keretakan hubungan suami istri karena adanya “orang ketiga” juga menjadi penyebab rusaknya keharmonisan keluarga
hingga sampai berujung pada kehancuran rumah tangga.