TAAT KEPADA SUAMI

with 1 Comment

TAAT PADA SUAMI

TAAT KEPADA SUAMI


Taat kepada suami ialah ciri perempuan penghuni surga. Menjadi perempuan yang taat kepada suami merupakan jalan cepat
menuju surga. Ketaatan kepada suami dan bersikap hormat kepadanya dapat meninggikan derajat pahala seorang istri
sampai derajat pahala orang-orang yang taat di jalan Allah.

Sungguh menakjubkan Hal tersebut sebagaimana hadits dari Abdullah ibnu `Abbas r.a. bahwa seorang perempuan berkata,
 “Wahai Rasulullah, aku adalah utusan kaum perempuan kepadamu.” Lalu ia menyebutkan keuntungan yang diperoleh kaum laki-laki dari berjihad dan lainnya berupa pahala dan harta rampasan perang. Dan ia berkata,

 “Lalu apa yang kami peroleh dari semua itu?” Setelah itu dia menanggapi,” Sampaikanlah kepada masing- masing wanita yang

kalian jumpai kalau ketaatan kepada suami serta mengakui haknya mengimbangi pahala seluruh itu, namun sedikit sekali di

antara kamu yang sanggup melaksanakannya.


” (HR. Al-Bazzar dan Ath-Thabrani).
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
 
ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعۡضَهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٖ وَبِمَآ أَنفَقُواْ مِنۡ أَمۡوَٰلِهِمۡۚ فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٞ لِّلۡغَيۡبِ بِمَا حَفِظَ 
 
فَعِظُوهُنَّ وَٱهۡجُرُوهُنَّ فِي ٱلۡمَضَاجِعِ وَٱضۡرِبُوهُنَّۖ فَإِنۡ أَطَعۡنَكُمۡ فَلَا تَبۡغُواْ عَلَيۡهِنَّ سَبِيلًاۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيّٗا كَبِيرٗا ٣٤تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّٱللَّهُۚ وَٱلَّٰتِي
Artinya “Kaum pria adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (pria) atas sebagian
yang lain (wanita), dan karena mereka (pria) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
Maka dari itu, wanita yang salihah ialah yang taat kepada Allah subhanahu wa ta’alaagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kalian khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka, dan jauhilah mereka di tempat tidur, dan pukullah mereka. Jika mereka menaati kalian, janganlah kalian mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.”
 
ketaatan dan penghormatan istri terhadap suaminya dapat diwujudkan dalam sikap-sikap sebagai berikut:

1. Tidak Melanggar Hak Batin Dari Seorang Suami

نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ

Artinya “Isteri-isterimu adalah ( semacam) tanah tempat kalian bercocok tanam, hingga datangilah tanah tempat bercocok-

tanammu itu gimana saja kalian kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada

Allah

dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman”.

Jika istri mempunyai rasa enggan (tanpa ada udzur) dalam menunaikan hak ini, termasuk salah satu dosa besar yang dilakukan

istri terhadap suaminya. Rasulullah SAW telah menegaskan hal itu dalam sabdanya, “Jika seorang laki-laki mengajak istrinya ke

tempat tidur, tetapi ia tidak memenuhi ajakan suaminya, lalu si suami bermalam dalam keadaan marah kepadanya, niscaya

malaikat melaknatnya sampai pagi hari.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya,

tidaklah seorang laki-laki mengajak istrinya ke tempat tidur, tetapi ia menolak melainkan penghuni langit akan murka hingga

suami meridhainya.”

PATUH PADA SUAMI

baca juga: penyebab gagal dalam berumah tangga

beberapa faktor penyebab gagal dalam berumah tangga

2. Tidak Mengizinkan Orang Lain Masuk ke Rumah tanpa Izin Suami

Islam memerintahkan kepada suami dan istri untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan rumah. Salah satunya merupakan istri

wajib menampilkan kesucian dirinya dengan tidak mengizinkan

orang lain masuk ke rumah tanpa kedatangan serta izin

suaminya.

Sebabnya merupakan kedatangan orang lain( spesialnya pria)

bisa memunculkan fitnah serta memudarkan kehormatan

rumah sehingga dikhawatirkan orang yang masuk ke dalam

rumah merupakan orang yang tidak disukai oleh suami.

Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

”Tidak diperkenankan bagi seorang istri untuk mengizinkan seseorang masuk ke

dalam rumahnya, kecuali atas izin suaminya.” (HR. Bukhari-Muslim).

baca juga: 5 Tanda Kamu Dan Pasangan Sudah Cocok & Siap Menikah

kesiapan dalam mengambil keputusan menikah adalah hal penting, untuk itu kamu…

Menjajaki Suami dalam perihal Tempat Tinggal

Tercantum ke dalam ketaatan serta penghormatan kepada suami merupakan istri menjajaki kemauan suami dalam

permasalahan tempat tinggal, dengan catatan penuhi ketentuan agama serta suami sudah penuhi hak- haknya secara baik.

Dengan kata lain, bila suami telah merasa sanggup buat sediakan tempat tinggal, setelah itu mengajak istrinya pindah dari rumah

orang tuanya, hingga istri harus menjajaki ajakan suaminya tersebut. Karena karakteristik wanita shalehah merupakan penuhi hak

suami bagaikan pemimpin rumah tangga secara sempurna.

TAAT PADA PASANGAN

Disebutkan dalam sebuah hadits dari Abdullah bin Abi Aufa r.a., Rasulullah SAW bersabda, ”Jikalau aku

(diperbolehkan) memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada selain Allah, niscaya aku perintahkan perempuan bersujud

kepada suaminya. Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seorang istri memenuhi hak

Tuhannya hingga ia menunaikan semua hak suaminya, sehingga jikalau suami meminta dirinya, sedangkan ia berada di tungku

(di dapur), janganlah ia menolaknya.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Ibnu Hiban).

4. Tidak Keluar Rumah tanpa Izin Suami


Diceritakan, ada seorang istri yang mendapatkan amanah atau perintah dari suaminya agar ia tidak meninggalkan rumah

untuk kepentingan apa pun hingga suaminya pulang dari jihad di jalan Allah. Sebagian hari sehabis suaminya berangkat

jihad, datanglah seseorang utusan yang berkata kalau dia dimohon ibunya buat tiba sebab ibunya lagi sakit.

Namun perempuan itu menolak dengan alasan suaminya melarang ke luar rumah sampai ia pulang.

Hari berikutnya utusan itu datang lagi dan menyampaikan pesan bahwa sakit ibunya bertambah parah dan ia diminta untuk

menengok ibunya itu. Namun perempuan tersebut tetap menolak dengan alasan yang sama, yakni karena suaminya

tidak mengizinkannya ke mana-mana.Hari selanjutnya utusan itu timbul lagi serta mengantarkan berita kalau ibunya sudah wafat

dunia serta dia dimohon buat tiba memandang jasadnya saat sebelum dimakamkan. Tetapi perempuan tersebut tetap menolak

bahwa ia tidak bisa pergi ke luar rumah sampai suaminya pulang dari jihad.

One Response

  1. […] saling pengertian dan taat pada suami akan melambangkan pernikahan […]

Leave a Reply